Rabu, 20 Juli 2011

orange-back (?)

Akhir-akhir ini saya merasa menjadi orang asia seutuhnya. Bukan, bukan berarti mendadak saya jadi tertarik dengan tari pendet asal Bali itu. Bukan berarti saya jadi hobi memakai pakaian tradisional Thailand yang kukunya panjang-panjang itu. Ini semua tentang playlist di handphone saya. Penuh dengan lagu-lagu berbahasa Jepang dan Korea. Hahah.

Saya sedang ngefans sekali dengan Back On dan Orenji Renji (Orange Range)!!!

Oke, bahas Back On dulu. Saya pertama tertarik sama band ini karena dengerin lagu mereka yang jadi opening dan ending anime Eyeshield21. Misalkan A Day Dreaming dan Blaze Line. Personilnya ada 5: kenji03, teeda, shu, gori, icchan. Saya gak tau terlalu dalam tentang mereka. Tapi yang jelas musik mereka asik dan pas di telinga saya. Genrenya mungkin sedikit mirip Linkin Park. Jadi mereka ada unsur elektro-pop juga, semacam permainan suara vokalis gitu. Plus ada emcee-nya juga buat scream.

Rata-rata lagu mereka asik buat di dengar. Bisa coba dengar Where Is The Future atau Flower kalau mau yang agak slow. Dengerin Flyaway dan With You juga, soalnya asik banget!

Orenji Renji jelas udah banyak lah yang tau. Secara lagu mereka bagus-bagus dan banyak banget yang dijadikan opening untuk anime, bahkan ada yang untuk live action. Pertama denger lagunya mereka adalah di opening Bleach, yaitu Asterisk. Selanjutnya saya mendengar lagu Hana gara-gara baca Buku Tahunan MTN XII, hahaha. Lagunya menusuk hati banget, tentang persahabatan gitu.

Personil Orenji Renji adalah Naoto Hiroyama, Ryo Miyamori, Yamato Ganeko, Hiroki Hokama, Yoh Miyamori. Genre musiknya menurut saya cukup mirip dengan Back On. Makanya gampang buat nge-hook saya. Lumayan banyak lagu-lagu mereka yang nangkring manis di #1 Oricon Chart Jepang. Misalkan Champione, Kizuna, Onegai Senorita dan beberapa lainnya.


Nah, dari mereka berenam itu, memang salah satu udah keluar, makanya former members tinggal 5 orang.

Saya bener-bener pengen ke Jepang suatu hari nanti, dan nonton live performance dari dua band diatas. Wish me luck!

Kamis, 09 Juni 2011

every teardrop is a...

brand new song by coldplay.
can't stop myself from listening to the song. :)

I TURN THE MUSIC UP, I GOT MY RECORDS ON
I SHUT THE WORLD OUTSIDE UNTIL THE LIGHTS COME ON
MAYBE THE STREETS ALIGHT, MAYBE THE TREES ARE GONE
I FEEL MY HEART START BEATING TO MY FAVOURITE SONG

AND ALL THE KIDS THEY DANCE, ALL THE KIDS ALL NIGHT
UNTIL MONDAY MORNING FEELS ANOTHER LIFE
I TURN THE MUSIC UP
I'M ON A ROLL THIS TIME
AND HEAVEN IS IN SIGHT

I TURN THE MUSIC UP, I GOT MY RECORDS ON
FROM UNDERNEATH THE RUBBLE SING A REBEL SONG
DON'T WANT TO SEE ANOTHER GENERATION DROP
I'D RATHER BE A COMMA THAN A FULL STOP

MAYBE I'M IN THE BLACK, MAYBE I'M ON MY KNEES
MAYBE I'M IN THE GAP BETWEEN THE TWO TRAPEZES
BUT MY HEART IS BEATING AND MY PULSES START
CATHEDRALS IN MY HEART

AND WE SAW OH THIS LIGHT I SWEAR YOU, EMERGE BLINKING INTO
TO TELL ME IT'S ALRIGHT
AS WE SOAR WALLS, EVERY SIREN IS A SYMPHONY

AND EVERY TEAR'S A WATERFALL
IS A WATERFALL
OH
IS A WATERFALL
OH OH OH
IS A IS A WATERFALL
EVERY TEAR
IS A WATERFALL
OH OH OH

SO YOU CAN HURT, HURT ME BAD
BUT STILL I'LL RAISE THE FLAG

OH
IT WAS A WA WA WA WA WA-ATERFALL
A WA WA WA WA WA-ATERFALL

EVERY TEAR
EVERY TEAR
EVERY TEARDROP IS A WATERFALL

EVERY TEAR
EVERY TEAR
EVERY TEARDROP IS A WATERFALL

Senin, 06 Juni 2011

terima kasih telah menerimaku

Aku suka padamu... :)

Ngejar kamu adalah yang paling sulit buat dilakukan.

Butuh waktu lama sampai akhirnya kamu mau menerimaku.

Wahai Ars Pareparandiku... :D

Ya ampun! Akhirnya osjur selesai juga!
Gila, kepala dan badan saya udah item kayak pentol korek api!
Capek, lapar, tambah kurus, tambah jelek, tapi semua terbayar.
Akhirnya saya jadi anggota biasa aktif di HMF 'ARS PAREPARANDI' ITB.
*tepuk tangan*

Jayalah kau selalu...

Bekerja bersama berbakti berkarya
dibawah panji Ars Praeparandi
Seiya sekata berjanji sedia
tuk memajukan Ars Praeparandi

Aku cinta HMF-ku
Aku bangga HMF-ku
HMF-ku Ars Praeparandi
Jayalah kau selalu

Jumat, 04 Februari 2011

please. just STOP.

Saya tau bohong itu enak buat nyelamatin diri sendiri.
Tapi saya juga muak liat ini semua.
Jangan bohong di depan saya, orang yang lebih sering bohong.
Saya bisa tau.

Minggu, 16 Januari 2011

flashback!

Selamat Tahun Baru!

Yep. Sudah saya ucapkan. Kalimat yang pas ntuk mengawali entri terbaru di 2011 yang indah ini. Kalimat? Entahlah. Semester lalu saya sudah belajar bagaimana membedakan kalimat dengan yang bukan, tapi yah, lewat saja... Hehehe.

Ini sore, mendung, dan cukup gelap. Saya di kamar, menghadap ke jendela yang memungkinkan saya untuk melihat jalan. Sambil mengetik, dan headset terpasang-hanya di telinga kanan. (Tidak ada lagu yang dimainkan! astaga!)

Pemandangan yang saya lihat, seperti saya bilang tadi, adalah JALAN. Ya. Jalan. Sepi, paling-paling ada 2-3 motor yang lewat. Oh, dan ada pohon tanjung disini. Pohon yang sangat banyak ditanam-atau tertanam-di kompleks tempat tinggal saya. Pohon tanjung biasanya tumbuh sampai besar dan rimbun, bunganya harum, bisa direnceng membentuk gelang ata kalung. Buahnya seperti melinjo, tapi kelihatannya tidak bisa dimakan. Di dalam buah ada biji sebesar kacang polong. Biji inilah yang nantinya akan menjadi pohon tanjung.

Suasana agak melankolis,nih. Saya tadi malam melihat foto-foto masa kecil. Foto masa susah. Hehehe. Saya tinggal di tanjung gading-Ya! ini nama tempat tinggal saya, mulai berpikir ada kesesuaian antara banyaknya pohon tanjung dengan nama tempat ini?-kompleks perumahan yang diperuntukkan bagi keluarga karyawan-dan karyawati sebuah perusahaan swasta milik jepang. Usia saya 18 tahun, tapi bapak dan ibu sudah tinggal disini sekitar 23 tahun. Yep, 5 tahun lebih dulu dari saya. Dan selama tinggal disini, ini adalah rumah ketiga yang menjadi tempat tinggal kami.

Waktu saya masih TK, hidup belum semeriah ini. Kalau sekarang jalan-jalan ke Medan bisa kapan saja saya mau, dulu, kami harus menunggu sampai akhir pekan, dimana bapak biasanya dapat kesempatan menggunakan mobil dinas kantor. (Kami dulu tidak punya mobil. Kemana-mana naik motor punya bapak yang sudah dimiliki sejak beliau SMA). Mobil dinas kantor, ya, jangan bayangkan tentang mobil nyaman yang di dalamnya harum, jok lembut dan sebagainya. Mobil itu warna luarnya putih, dan ada logo perusahaan, dan di dalamnya menggunakan jok kulit yang baunya seperti asap pabrik. Dengan mobil itulah biasanya bapak dan ibu serta saya jalan-jalan. Sayangnya, perjalanan selalu menyebalkan karena saya tukang mabok. Entahlah, tapi saya selalu muntah setiap kali di dalam perjalanan. Kecuali naik motor dan sepeda. Menjijikkan? Ya, memang. Biasanya kami pergi ke siantar dan mengunjungi kebun binatang. Well. bapak sampai sekarang masih suka ke siantar (kami selalu ke sana setiap ada waktu), dan saya masih suka jalan-jalan ke kebun binatang. sialakn sebut saya anak aneh, tapi begitulah kenyataannya. Sampai sekarang saya masih ingat bau mobil itu. Kenangan yang ta terlupakan.

Ah, ya. tentang rumah kan? Dulu rumah kami tidak sebesar ini. Rumah kami adalah rumah yang diperuntukkan bagi staff pada waktu itu. Jadi, ada sebuah blok, U-11 namanya, cari saja rumah bernomor 09. Itulah rumah saya dulu. Ada pagar kawat berduri yang memisahkan rumah nomor sepuluh dengan kebun liar. Banyak ular di rumah itu. Merembet ke rumah kami, tentu saja. Di depan rumah nomor 10 ada bukit kecil (yah, katakanlah undakan). Di tengah undakan itu, tumbuh pohon karet. Hanya satu. Bapak mengajari saya membuat jam matahari dengan pohon karet itu sebagai jarum jam nya. Saya dulu senang mengumpulkan daun karet yang berguguran. Warna-warni. Walaupun akhirnya saya akan membuang semuanya karena kering. Rumah itu punya 3 kamar, tapi yang dipakai untuk tidur ya hanya 1. saya dan adik tidur bersama orang tua. Di ruang tamu ada meja coklat, dan 3 bangku plastik kecil. Itu tempat keramat untuk saya belajar. Bapak selalu menemani saya belajar, sampai jam berapapun itu-Dulu. Ada 1 TV, di ruang keluarga sekaligus ruang makan. Menyenangkan sekali, nonton sambil makan. Di bagian belakang, tempat untuk menjemur pakaian, adalah bagian rumah tanpa atap dengan lantai semen. Saya dulu berlatih naik sepeda dengan menempelkan tangan di tembok mengelilingi tempat itu. Kamar mandi ada 2, tapi yang selalu dipakai ya hanya 1. Di samping pintu menuju ke tempat menjemur, ada tempat cuci piring, dulu saya menanam tauge, kentang dan wortel di sana. Bingung? Kentang dan wortelnya direndam di air sampai muncul tunas, lalu tunasnya baru bisa dipindahkan ke lahan asli. (Saya tahu dari buku Rose-Selarose). Oh ya! Dulu pernah ada 2 ekor anak ayam yang terjebak di parit rumah kami. Berciap-ciap sampai tengah malam. Akhirnya kami menangkap mereka dan memeliharanya. (Akhirnya selalu tragis, mereka mati tak terurus, sakit).

Saya dulu masih TK, maaf mengulanginya. Hehehe. Berangkat entah jalan kaki-entah diantar. Nama TK-nya TK Ikan. Pernah kejadian, saat itu hari sabtu, dan selalu ada makan bersama. Saya makan terlalu lama dan terlalu tenang, guru TK saya tidak sadar kalau saya masih disana dan meninggalkan kelas. Saya juga tidak sadar, waktu tiba di pintu TK, ada gembok, TERKUNCI. Suasana horor. Masih siang, sih, tapi tetap saja horor. Untung, setelah 15 menit mewek, bapak datang menjemput dengan motor. Sampai sekarang saya penasaran, guru TK saya itu mikirin apa ya sampai nggak sadar ada satu muridnya yang ketinggalan. -__-

Setiap malam minggu, saya dan adik saya selalu diberi kesempatan main bersama anak satu blok yang lain. Dengan perlengkapan sempurna. (Maksudnya?) Ya, saya mesti memakai baju 2 lapis dengan jaket sebagai tambahan, Celana panjang, kaus kaki dan sepatu. Rasanya berlebihan ya? Tapi setelah dipikir-pikir, tidak juga. Perlengkapan itu skse menjaga badan saya agar tidak terserang batuk.

Saya menanam apotek hidup di belakang rumah. Ya, diajari dan dibantu bapak tentu saja. Ada serai, kincung, melati, lidah buaya, kunyit dan sebagainya. Bukan mau menyombong, tapi apotek hidup saya jauh lebih lengkap dari pada yang ada di ssekolah. Inspirasinya ya datang dari buku Rose-Selarose tadi, dan sebagai tambahan, Buku Pintar Seri Senior.

Masih ingat tren merayakan hari ulang tahun? Ulang tahun anak-anak, lebih tepatnya. Girang rasanya kalau kita sedang ulang tahun, ada kue, banyak orang datang, dan yang lebih keren lagi BANYAK KADO YANG BERTUMPUK DI ATAS MEJA. Saya selalu senang kalau acara ulang tahunnya sudah selesai, semua tamu sudah pulang, sehingga saya dan adik bisa cepat-cepat membuka semua kado.

Oh ya. Saya juga teringat waktu pertama kali bagi rapor di SD.Saya pulang dan bertemu tetangga. Begeini kira-kira percakapan kami dulu:
Om T: Bagi rapor cha?
Aku: Iya Om. *senyum*
Om T: Rangking nggak?
Aku: Iya, om kata ibu nya.
Om T: Ah, yang betul? *ngerampas rapor*
Aku: emangnya kenapa om?
Om T: Bagus kali lah ini!
Aku: Iya? *girang*
Hahaha. saking anehnya, saya sampai ingat sampai sekarang.

Ternyata banyak kenangan masa kecil itu. Terutama di rumah U-11 nomor 09 itu. Kami pindah rumah ke B-12 nomor 07 saat saya duduk di kelas 2 SD. Hari itu yang saya ingat, ada burun bangau hinggap di puncak pohon karet. Warna bulunya pink-kecoklatan. Kenapa tiba-tiba burung seperti itu ada disana? Mana saya tahu. :)